Sunday 25 December 2011


Jawa Barat Penyumbang Terbesar Korban Human Trafficking

Kaget rasanya saat mengetahui Jawa Barat adalah daerah yang menyumbang korban human trafficking tertinggi di Indonesia. Bayangkan saja 60% korban Human Trafficking di Indonesia berasal dari jawa barat.  Mirisnya lagi adalah korban perdagangan manusia ini bukan cuma perempuan tetapi juga ada anak-anak diantaranya. Lantas apa yang menyebabkan Jawa Barat sangat potensial dengan bisnis laknat seperti ini?
Meski diketahui para korban perdagangan perempuan tidak semuanya asli dari Jawa Barat, hanya saja mereka memiliki KTP Jawa Barat. Ini dikarenakan market demand di Daerah Jawa Barat yang memperkerjakan mereka, terutama Perempuan, di tempat-tempat hiburan seperti Café, pub, tempat Karaoke, bahkan warung remang-remang.
Sudah dikenal masyarakat umum, banyak sekali metafora negatif yang diidentikkan dengan beberapa nama daerah di Jawa Barat. Misalkan saja, Daerah tempat untuk melangsungkan kawin Kontrak, hemat saja mereka menyebut Kota Indramayu. Daerah puncak Bogor juga diidentikkan sebagai tempat prosesi kawin semalam. Serta masih banyak lagi daerah-daerah di Jawa Barat yang diidentikkan negative, seperti wilayah pantura misalnya. Memang daerah-daerah ini market demand cukup tinggi, karena selain suasana daerah yang mendukung, juga merupakan daerah perlintasan antara jawa bagian Timur ke Jakarta.

Tentunya peran aktif para wakil daerah di pemerintahan sangat diperlukan untuk mengantisipasi hal ini. Dan ini bukan Cuma perwakilan satu daerah jawa Barat, juga diperlukan kerjasama dalam segi preventif, monitoring dan pemberantasan yang baik, juga dapat menyelamatkan korban ke kehidupan lebih baik. Kerja sama dapat dilakukan dengan provinsi asal korban seperti provinsi jawa tengah dan jawa timur, juag kerjasama dengan sending area, seperti Jakarta, Riau, Batam, dan Bali. Dan seandainya adalah perwakilan DPD Jawa Barat tentunya akan melakukan langkah-langkah tersebut.
Langkah  preventif tentunya dapat berupa edukasi dasar, yakni mendidik masyarakat untuk mengetahui buruknya dampak human trafficking. Penanaman nilai agama yang baik dari kecil, dan kerjasama seluruh masyarakat dan pemuka adat dapat mempermudah langkah preventif ini. Pembangunan merata di setiap daerah juga dapat mencegah para calon korban yang terbuai dipekerjakan di kota-kota besar bahkan luar negeri. Jika di daerah sendiri bisa dijadikan Kehidupan yang lebih baik, tentunya mereka tidak akan mudah dirayu dan terjerumus ke perdagangan Manusia.
Jika kerjasama antara daerah asal korban dengan sending area sudah terjalin dengan baik, maka pemantauan sekaligus pencegahan bisnis perdagangan manusia akan semakin mudah. Menumbuhkan peran aktif masyarakat untuk segera melaporkan tindak perdagangan manusia. Selanjutnya, para korban perdagangan manusia ini dapat diberdayakan atau dilakukan pendidikan keterampilan. Langkah ini bisa bekerjasama dengan institusi atau LSM sesuai bidangnya. (WB 25/12/11)

2 comments:

  1. hmm...data menarik,bila disertakan sumbernya tentang-->60% korban Human Trafficking di Indonesia berasal dari jawa barat.

    ReplyDelete
  2. Itu data dari bareskrim Bro.. Aku juga dapet dari media massa, contohnya di link berikut http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/nasional/10/06/11/119318-60-persen-korban-human-trafficking-indonesia-dari-jabar

    ReplyDelete