Jawa Barat Penyumbang Terbesar Korban Human
Trafficking
Kaget rasanya saat mengetahui Jawa Barat adalah daerah yang
menyumbang korban human trafficking tertinggi di Indonesia. Bayangkan saja 60%
korban Human Trafficking di Indonesia berasal dari jawa barat. Mirisnya lagi adalah korban perdagangan
manusia ini bukan cuma perempuan tetapi juga ada anak-anak diantaranya. Lantas
apa yang menyebabkan Jawa Barat sangat potensial dengan bisnis laknat seperti
ini?
Meski diketahui para korban perdagangan perempuan tidak
semuanya asli dari Jawa Barat, hanya saja mereka memiliki KTP Jawa Barat. Ini dikarenakan
market demand di Daerah Jawa Barat yang memperkerjakan mereka, terutama
Perempuan, di tempat-tempat hiburan seperti Café, pub, tempat Karaoke, bahkan
warung remang-remang.
Sudah dikenal masyarakat umum, banyak sekali metafora negatif
yang diidentikkan dengan beberapa nama daerah di Jawa Barat. Misalkan saja,
Daerah tempat untuk melangsungkan kawin Kontrak, hemat saja mereka menyebut
Kota Indramayu. Daerah puncak Bogor juga diidentikkan sebagai tempat prosesi kawin
semalam. Serta masih banyak lagi daerah-daerah di Jawa Barat yang diidentikkan negative,
seperti wilayah pantura misalnya. Memang daerah-daerah ini market demand cukup
tinggi, karena selain suasana daerah yang mendukung, juga merupakan daerah
perlintasan antara jawa bagian Timur ke Jakarta.
Tentunya peran aktif para wakil daerah di pemerintahan
sangat diperlukan untuk mengantisipasi hal ini. Dan ini bukan Cuma perwakilan
satu daerah jawa Barat, juga diperlukan kerjasama dalam segi preventif, monitoring
dan pemberantasan yang baik, juga dapat menyelamatkan korban ke kehidupan lebih
baik. Kerja sama dapat dilakukan dengan provinsi asal korban seperti provinsi
jawa tengah dan jawa timur, juag kerjasama dengan sending area, seperti Jakarta,
Riau, Batam, dan Bali. Dan seandainya adalah perwakilan DPD Jawa Barat tentunya
akan melakukan langkah-langkah tersebut.
Langkah preventif
tentunya dapat berupa edukasi dasar, yakni mendidik masyarakat untuk mengetahui
buruknya dampak human trafficking. Penanaman nilai agama yang baik dari kecil,
dan kerjasama seluruh masyarakat dan pemuka adat dapat mempermudah langkah
preventif ini. Pembangunan merata di setiap daerah juga dapat mencegah para
calon korban yang terbuai dipekerjakan di kota-kota besar bahkan luar negeri.
Jika di daerah sendiri bisa dijadikan Kehidupan yang lebih baik, tentunya
mereka tidak akan mudah dirayu dan terjerumus ke perdagangan Manusia.
Jika kerjasama antara daerah asal korban dengan sending area
sudah terjalin dengan baik, maka pemantauan sekaligus pencegahan bisnis
perdagangan manusia akan semakin mudah. Menumbuhkan peran aktif masyarakat untuk
segera melaporkan tindak perdagangan manusia. Selanjutnya, para korban
perdagangan manusia ini dapat diberdayakan atau dilakukan pendidikan
keterampilan. Langkah ini bisa bekerjasama dengan institusi atau LSM sesuai
bidangnya. (WB 25/12/11)
hmm...data menarik,bila disertakan sumbernya tentang-->60% korban Human Trafficking di Indonesia berasal dari jawa barat.
ReplyDeleteItu data dari bareskrim Bro.. Aku juga dapet dari media massa, contohnya di link berikut http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/nasional/10/06/11/119318-60-persen-korban-human-trafficking-indonesia-dari-jabar
ReplyDelete